Kegiatan judi online sangat marak di masyarakata dan menjadi salah satu bentuk keresahan bersama. Meski pemerintah sudah melakukan tindakan pemblokiran untuk berbagai situs judi online, nyatanya masih banyak orang yang bisa mengaksesnya dengan mudah.
Pengamat TIK dari CISSRec Pratama Persadha mengatakan bahkan masih banyak situs web judi online atau togel yang bisa diakses tanpa Virtual Private Network (VPN).
Baca juga: Diintimidasi, Petugas Tetap Tangkap Pelaku Judi di Jelambar
Hal semacam ini bisa terjadi karena pemilik situs bisa dengan cepat membuat situs judi baru saat pemblokiran terjadi. Kecepatan pembuatan situs baru dikarenakan pemilik situs memiliki basis data para pejudi. Sehingga pemilik web situs bisa dengan mudah memberikan informasi alamat situs baru kepada para pejudi.
Perpindahan domain yang cepat di ruang siber tentu saja membuat pemerintah kesulitan dalam melakukan upaya pemblokiran.
Tanpa pemblokiran tidak akan ada barrier berarti bagi para pelaku judi online tersebut. Meskipun secara teknis tidak bisa menghilangkan praktik judi online di Indonesia. Di balik ini semua, sesungguhnya VPN jarang digunakan oleh para pejudi. Sebab VPN memperlambat sistem dan kecepatan internet, padahal judi online memerlukan kecepatan tinggi.
Sebuah upaya yang paling efektif untuk memberantas jenis judi online ini adalah dengan memblokir situs togel dan judi online. Namun di sisi lain edukasi tentang bahaya judi online juga patut ditegakkan.
Pratama menyampaikan bahwa perlu disampaikan bahayanya. Contoh seperti ayah dari seleb cilik Misca Mancung. Yang uang dan rumahnya dijual untuk bermain judi online sampai mereka bangkrut.
Edukasi juga bisa mengarah pada potensi malware yang mengancam pejudi. Malware memang mengintai situs-situs judi online karena rendahnya keamanan dan modus pencurian data oleh pemilik situs judi.
Penegakan hukum yang ketat perlu dilakukan agar mencegah kegiatan perjudian bentuk apapun terjadi. Dengan adanya pencegahan, maka berbagai kegiatan judi ini bisa ditumpas.
Sumber: www.cnnindonesia.com